TASBIH AJIAN JARAN GOYANG VERSI LEAX

TASBIH AJIAN JARAN GOYANG VERSI LEAX
TENTANG BLOG INI Blog ini saya gunakan untuk sarana interaksi dan komunikasi antara saya dan anda. Tujuan saya tidak lain untuk berbagi apa yang saya bisa bagi untuk anda. Saya membuka diri kepada siapa saja yang membutuhkan bantuan sesuai dengan kemampuan dan pengalaman saya, mengatasi beragam masalah mulai hubungan asmara, membuka aura, rejeki seret/ keuangan, kekuatan kesehatan kebugaran, kena ilmu hitam dll. Terima kasih dan salam persahabatan lintas suku agama ras, wilayah, bangsa dan negara

Rabu, 12 Juli 2017

SIKSA KUBUR

SIKSA KUBUR SEBAB DAN MACAMNYA sumber : misteri malam pertama di alam kubur (Jubair Tablig Syahid ) Al-qur’an dan hadits telah menetapkan adanya siksa kubur. Banyak dari ayat-ayat al-qur’an dan hadits yang menjelaskan mengenai hal ini. Sebagaimana firman berikut : “Dan Sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat). Mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).“ Ibnu Katsir mengutip dalam tafsirnya bahwa Ibnu Abbas telah menjelaskan ayat tersebut dan menyatakan bahwa yang dimaksud siksa yang paling ringan adalah musibah-musibah dunia, rasa sakit, kerusakan dan ujian-ujian yang diberikan oleh Allah swt kepada manusia agar bertaubat. Hadits mengenai hal ini juga ada yang lain yaitu yang diriwayatkan oleh Ubay bin Ka’ab, Abu Aliyah, Hasan, Ibrahim, an-nakha’I, adh-Dhakhak, Alqamah, Athiyyah, Mujahid, Qatadah, Abdul Karim al-Juzri dan Khashif. Barra’ bin Azib, Mujahid dan Abu Ubaidah mengatakan yang dimaksud dari ayat tersebut adalah siksa kubur. Menurut ahlussunnah wal jama’ah ada sebuah ayat yang dipakai sebagai dasar yang kuat adanya siksa kubur,yaitu: Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang*), dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat) : “Masukkan Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yagg sangat keras.” Maksudnya : dinampakkan kepada mereka neraka pagi dan petang sebelum hari berbangkit. Allah telah menetapkan suatu siksa yang amat pedih bagi keluarga Fir’aun siang dan malam. Kelak di hari kiamat, mereka akan berpindah merasakan siksa yang pedih di neraka jahannam. Sebagaimana gambaran dalam firman Allah berikut ini : Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata : “Telah diwahyukan kepada nya”, Padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata : “Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah”. Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakaratul maut, sedang Para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata) : “Keluarkanlah nyawamu” di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya. Siksa yang ringan tidak akan menunggu sampai dunia kiamat atau berakhir, namun mereka akan disiksa sebelum hari kiamat kubra datan yaitu siksa kubur. Banyak hadits yang menjelaskan tentang adanya siksa kubur sekaligus doa perlindungan darinya. Diriwayatkan oleh Masruq dari Aisyah bahwa dia pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang siksa kubur. Rasul menjawab, “Ya, siksa kubur itu benar ada.” Aisyah melanjutkan, “Aku tidak pernah lagi melihat Rasulullah mengerjakan shalat apapun kecuali selalu meminta perlindungan dari siksa kubur.” Amran pernah meriwayatkan sebuah hadits juga dari Aisyah ra bahwa Rasulullah bersabda, ”Aku melihat kalian sedang disiksa dalam kuburan seperti siksaan Dajjal.” Aisyah lalu bekata, “Setelah itu, aku mendengar Rasulullah selalu meminta perlindungan dari siksa kubur.” (HR.Muslim). Ada sebuah doa untuk perlindungan siksa kubur yang termuat dalam kitab shahih Imam Muslim dan diriwayatkan oleh Ibu Abbas. “Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur dan aku berlindung kepadaMu dari siksa jahanam dan aku berlindung kepadaMu dari cobaan hidup dan mati dan dari firtnah al masih, Dajjal.” Disebutkan juga dalam kitab tersebut bahwa Rasul pernah bersabda untuk menganjurkan kepada kita agar setelah selesai membaca tasyahud, maka meminta perlindungan Allah dari siksa jahanam, kubur, cobaan hidup dan mati, serta kejahatan al masih dajjal. Diriwayatkan Zaid bin Tsabit ketika kami sedang naik kuda bersama di kampung bani Najjar, kuda beliau tiba-tiba berbelok hingga hampir menjatuhkan beliau. Ternyata ada enam, lima atau empat kuburan di hadapan kami. Rasulullah bertanya, “Siapa yang tahu kuburan siap ini?” Seorang laki-laki menjawab, “Saya” Rasulullah bertanya, “Kapan mereka mati?” Laki-laki tersebut menjawab, “Mereka mati saat masih musyrik.” Rasulullah kemudian bersabda. “Sesungguhnya umat ini akan mendapatkan siksa dalam kubur mereka. Seandainya tidak karena kalian tidak akan dikuburkan, aku pasti akan memohon Allah agar memperdengarkan siksa kubur yang ada dengar sekarang.“ Kemudian, Rasulullah memalingkan wajah ke arah kami dan berkata, “Berlindunglah kalian kepada Allah dari siksa neraka !“ Kamipun berlindung kepada Allah dari neraka.“ Rasulullah berkata lagi, “Berlindunglah kepada Allah dari siksa kubur !” Kamipun berlindung kepada Allah dari siksa kubur.“ Rasulullah berkata lagi. “Berlindunglah kepada Allah dari segala macam cobaan lahiriyah dan batiniyah!“ Kamipun berlindung kepada Allah dari segala cobaan baik yang lahiriyah maupun yang batiniyah.“ Rasulullah sekali lagi berkata, “Berlindunglah kalian kepada Allah dari cobaan dajjal.“ Kamipun berlindung kepada Allah dari cobaan Dajjal.“ Dalam shahih Bukhari dan Muslim, diriwayatkan oleh Abu Ayyub al-anshari ra bahwa Rasulullah pergi di waktu matahari terbenam. Tiba-tiba beliau mendengar sebuah suara dan beliau berkata bahwa suara itu adalah suara seorang Yahudi yang sedang disiksa di alam kuburnya. Juga riwayat yang dikutip oleh Imam Ahmad dan Abu Daud dari Barra’bin Azib bahwa saat mereka keluar bersama Rasulullah untuk taksiyah kematian seorang laki-laki amshar, ketika sampai di kuburan, jenazahnya belum dikuburkan. Rasul dan mereka duduk di sekelilingnya seakan-akan di atas kepala mereka ada burung yang membawa sebatang pohon untuk ditancapkan ke kuburan. Rasulullah menengadahkan kepala dan berkata, “Memintalah perlindungan kepada Allah dari siksa kubur dua atau tiga kali. Imam Ahmad juga meriwayatkan sebuah hadits dari Abu zubair, dari Jabir bin Abdullah, “Rasulullah pernah memasuki perkebunan kurma bani Najjar. Tiba-tiba beliau mendengar suara orang-orang bani Najjar yang telah meninggal sejak zaman jahiliyah sedang disiksa di kuburannya. Dengan takut, Rasulullah keluar dari perkebunan tersebut dan memberikan nasehat kepada para sahabat untuk meminta perlindungan kepada Allah dari siksa kubur.“ “Rasulullah menemuiku di sebuah kebun bani Najjar. Di sana ada kuburan orang-orang bani Najjar yang mati sejak zaman jahiliyah. Rasulullah mendengar mereka disiksa. Segera Rasul keluar sambil memberi nasehat, “Mintalah perlindungan kepada Allah dari siksa kubur.“ Aku bertanya, “Apakah benar mereka disiksa di kuburan mereka ?“ Rasulullah menjawab, “Ya, mereka disiksa hingga terdengar oleh binatang.“ Ibnu Abbas ra pernah bercerita, Aku menemui Umar bin Khattab saat dia terkena tusukan. Akupun berkata, “Kabar gembira bahwa engkau akan masuk surga, Amirul Mukminin! Engkau telah masuk Islam saat orang-orang memilih kafir, engkau telah berjihad bersama Rasulullah saat orang-orang menghinanya, hanya kepadamu Rasulullah ridha saat wafat dan tidak ada seoranpun yang berselisih saat engkau menjadi khalifah serta sekarang engku kan terbunuh sebagai seorang yang mati syahid.“ Umar berkata, “Ulangilah !“ Akupun mengulangi kata-kataku, Umar lalu berkata, “Demi Allah yang tiada Tuhan selainNya, seandainya aku memiliki segala sesuatu di muka bumi ini, aku pasti akan mengborbankannya untuk mengganti dahsyatnya kematian yang datang ini.“ Hamba sahaya Utsman bin Affan, Hani‘, pernah meriwayatkan bahwa ketika berdiri di atas sebuah kuburan, Utsman bin Affan menangkis hingga jenggotnya basah. Salah seorang bertanya kepadanya, “Ketika mengingat surga dan neraka, engkau tidak pernah menangis. Akan tetapi, kenapa engkau menangis melihat kuburan ini?“ Utsman menjawab, “Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, “Kubur adalah tempat alam akhirat yang pertama kali. Barang siapa yang selamat, maka alam selanjutnya lebih mudah. Dan barangsiapa yang tidak selamat, maka alam berikutnya lebih pedih.“ Rasulullah juga bersabda, ‘Aku tidak pernah melihat pemandangan apapun kecuali alam kubur itu lebih mengerikan.‘ Zarr bin Hubaisy juga pernah meriwayatkan bahwa Ali bin Abi Thalib ra telah berkata, “Kami masih saja meragukan tentang siksa alam kubur hingga turunlah ayat, ‘Bermegah-megahan telah melalaikan kamu.“ (At-Takatsur : 1) Anas bin Malik ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, “Saat seorang hamba beriman diletakkan di kuburnya dan sahabat-sahabatnya pergi hingga diapun mendengar suara telapak alas kaki mereka, dua malaikat akan datang dan mendudukannya, lalu bertanya, “Apa pendapatmu mengenai Muhammad?“ Dia menjawab, ‘Aku bersaksi dia adalah hamba sekaligus Rasulullah.‘ Sang malaikat mengatakan, “Lihatlah tempatmu di neraka. Allah telah menggantinya dengan sebuah tempat di surga.“ Diapun melihat kedua tempat malaikat tersebut. Sementara orang munafik dan kafir akan mengatakan, “Aku tidak tahu. Aku dulu mengatakan seperti yang dikatakan oleh orang-orang. Sang malaikat berkata, Engkau tidak tahu dan tidak pernah mau tahu.“ Sang malaikat lalu menghantamkan sebuah palu besi tepat di antara kedua telinganya hingga menjerit kencang, yang mana seluruh alam mendengar kecuali jin dan manusia.“ (HR. Mukhari) Sementara Abu Hurairah ra juga meriwayatkan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda sebagai berikut, “Seorang mayit akan pergi ke alam kubur. Orang shaleh akan duduk di alam kuburnya tanpa cemas ataupun ketakutan. Beberapa saat kemudian di ditanya, ‘Dulu engkau hidup bagaimana?‘ Dia menjawab ‘Aku dulu beragama Islam.‘ Lalu ditanya lagi, “Siapa orang ini?“ ’Muhammad Rasulullah. Dia datang dengan membawa berbagai macam penjelasan dari sisi Allah, lalu kamipun mempercayainya.’ ‘Apakah engkau pernah melihat Allah.’ ’Belum. Tidak seorangpun yang layak melihat Allah.‘ Sebuah ruangan tiba-tiba terbuka dari arah neraka. Dia melihat isinya saling menghantam satu sama lain. ‘Lihatlah apa yang telah dipalingkan Allah darimu!‘ Lalu diperlihatkan sebuah ruangan dari arah surga, bunga-bunga dan seisinya.‘ ‘Inilah tempatmu nanti.‘ ‘Dulu engkau hidup dalam keyakinan Islam, mati juga dan insyaAllah, engkau akan dibangkitkan dengan keyakinan Islam pula.‘ Sementara orang yang jahat akan duduk dalam kuburnya dengan keadaan cemas dan takut. Sang malaikat bertanya, ‘Dulu engkau hidup bagaimana?‘ ’Aku tidak tahu.‘ ‘Siapa orang ini?‘ ‘Aku mendengar orang-orang mengatakan begini dan begitu, lalu akupun mengatakan seperti itu juga.‘ Dari arah surga, dibukakan sebuah ruangan dan diperlihatkan bunga-bunga serta isinya. “Lihat apa yang Allah palingkan darimu!“ Lalu sebuah ruangan dari arah neraka diperlihatkan kepadanya dan dia melihat satu sama lain saling menghantam. ‘Inilah tempatmu nanti. Dulu engkau hidup dalam keragu-raguan, mati juga dan insyaAllah, engkau akan dibangkitkan dalam keragu-raguan pula.“ (HR. Ibnu Majah) Sebuah hadits riwayatkan oleh zarr dari Abdullah bin Abbas ra dia berkata, “Sesungguhnya salah satu dari kalian akan duduk dalam ruang kuburnya beberapa saat. Sang malaikat lalu bertanyam “Siapa Engkau?“ Dia menjawab, ‘Aku hamba Allah, hidup dan mati. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba serta Rasulullah.‘ Sang malaikat berkata, ‘Benar engkau.‘ Diapun diberi kelonggaran dalam ruang kuburnya sesuai dengan kehendak Allah dan diperlihatkan tempatnya di surga. Sementara orang lain akan ditanya, ‘Siapa engkau?‘ Dia menjawab, ‘Aku tidak tahu‘. Sang malaikat mengatakan, ‘Engkau tidak tahu.‘ Tiba-tiba ruang kuburnya dijepitkan hingga tulang rusuknya berantakan.‘ “…jika dia adalah orang kafir atau munafik, sang malaikat bertanya, ‘Apa pendapatmu tentang orang ini (Muhammad saw)? Dia akan menjawab, ‘Aku tidak tahu. Aku mendengar orang-orang mengatakan sesuatu dan akupun mengatakan seperti itu juga.‘ Sang malaikat mengatakan, ‘Engkau tidak tahu, tidak paham dan tidak akan tahu.‘ Ada sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Orang-orang yang mati akan disiksa di alam kubur hingga binatang-binatang pasti akan mendengar suara-suara mereka.“ Begitulah siksa kubur memang nyata adanya dan siksa tersebut tak bisa kita lompati. Setiap manusia yang mati pasti melewati saat-saat seperti ini. Saat ketika malaikat datang dan menanyai, kemudian menyiksa orang-orang yang berbuat kemaksiatan di dunia. Oleh karena itu marilah kita yang masih diberi kesempatan oleh Allah swt hidup di dunia pergunakan dengan sebaik-baiknya sebagai persiapan dan bekal kita kelak ketika telah tiada. Sehingga siksa kubur bisa kita lewati dengan lancar menjawab pertanyaan dua malaikat. Sebab-sebab siksa kubur Orang-orang yang mengalami siksa di kuburnya dilatarbelakangi oleh beberapa sebab dan telah banyak yang meriwayatkannya. Diantaranya adalah sebagai berikut : Tidak beristinja’ setelah kencing, ghibah dan namimah Dari Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah saw pernah bersabda saat melewati dua buah kuburan, “Kedua mayit ini sedang disiksa. Keduanya tidak disiksa karena dosa besar. Salah satunya disiksa karena tidak beristinja‘ setelah kencing dan yang lain disiksa karena selalu mengadu domba (namimah).“ Kemudian Rasulullah mengambil sebuah pelepah kurma basah dan membaginya menjadi dua. Masing-masing ditancapkan pada dua kuburan tersebut. Para sahabat bertanya, “Kenapa engkau berbuat begitu?“ Rasulullah menjawab, “Barangkali bisa meringankan siksa keduanya selama belum kering.“ (HR. Nasa’i) Hadits tersebut diriwayatkan dengan berbagai sanad. Diantaranya dikutip al Khallal dari Abu Hurairah ra. “Sementara yang lain selalu menjelekkan orang lain dengan lisannya dan mengadu domba.“ Juga yang dikutip Thabrani dari Aisyah, Anas bin Malik dan Ibnu Umar serta dikutip Abu yu’la dari Jabir, “Salah satunya selalu meng-ghibah orang lain“ Al-Astram juga mengutip riwayat Abu Umamah, “Orang-orang mengatakan, ‘Wahai nabi, hingga kapan mereka akan disiksa ?’ Rasulullah menjawab, ‘Ini adalah hal ghaib yang hanya diketahui oleh Allah. Kalau hati kalian tidak berbeda-beda dan kalau bukan karena pembicaraan kalian yang bermacam-macam, kalian pasti akan mendengar seperti yang sedang aku dengar.“ Aisyah ra pernah bercerita, “Ada seorang wanita Yahudi yang menemuiku seraya berkata, “Siksa kubur itu karena air kencing.“ Akupun menanggapinya. ‘Bohong engkau.’ Dia berkata kembali, ‘Aku tidak berbohong, nanti kitapun akan menarik kulit dan pakaian karena siksa tersebut.’ Tiba-tiba Rasulullah keluar untuk menunaikan shalat, sementara pembicaraan kami terdengar semakin keras. Rasulullah bertanya, ‘Ada apa ini?‘ Akupun memberitahukan apa yang telah dikatakan wanita Yahudi tersebut. Rasulullah berkata, ‘Wanita tersebut memang benar.’ Sejak itu Rasulullah tidak pernah shalat lagi kecuali selalu membaca doa usai shalat berikut, ‘Ya Tuhan, Jibril, Mikail dan Israfil, lindungilah aku dari panasnya neraka dan siksa kubur.‘ (HR. Nasa’i) Dari Abdurrahman bin Hasanah bahwa dia mendengar Rasulullah bersabda, “Apakah kalian tahu apa yang dialami orang bani Israil? Jika mereka sampai terkena air kencing, mereka memotong bagian tubuh yang terkena air kencing tersebut. Kemudian mereka dilarang dan diapun disiksa di kuburnnya.” (HR. Abu Daud) Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah bersabda, “Hal yang paling banyak menyebabkan siksa kubur adalah air kencing.” (HR. Ibnu Majah) Ibnu Abbas meriwayatkan dari Rasulullah “Kebanyakan orang yang disiksa di alam kubur adalah karena air kencing. Jadi, bersihkanlah diri kalian dari air kencing.” (HR. Hakim) Dari Anas ra, Rasulullah pernah berkata : “Bertaqwalah kepada Allah dalam hal air kencing karena air kencing adalah hal pertama yang akan dihisab di alam kubur.” Rasulullah pernah bersabda, ‘Maimunah, berlindunglah kepada Allah dari siksa kubur!’ Aku bertanya, ‘Rasulullah, apakah siksa kubur benar –benar ada?‘ Rasulullah menjawab, ‘Ya Maimunah, dan siksaan yang paling pedih adalah karena ghibah dan naminah.‘ ‘Siksaan terhadap ketiga hal tersebut terjadi di alam kubur karena alam kubur merupakan tempat kehidupan akhirat yang pertama kali. Perbuatan maksiat yang berkaitan dengan hak Allah dan anak Adam Hak Allah swt yang pertama kali dihisab adalah shalat, sementara di antara hak anak Adam yang pertama kali dihisab adalah harga diri.. Hal yang akan dihisab di alam barzah adalah amalan sebagai pembuka dan sarana untuk menunaikan kedua hak tersebut. Amal pembuka shalat yang dimaksudkan adalah thaharah/bersuci dari hadats dan kotoran. Sedangkan amal yang pertama kali melanggar harga diri anak Adam adalah naminah dan menjelekkan orang lain, yang mana keduanya adalah jenis perbuatan menyakiti orang lain yang mudah dilakukan siapapun. Tidak menolong orang lain yang dizalimi padahal ia mampu Abu Maisarah Amr bin Syarhabil berkata, “Seorang laki-laki telah meninggal. Setelah dikubur, para malaikatpun mendatanginya seraya berkata, ‘Kami akan mencambukmu sebanyak seratus kali.‘ Laki-laki tersebut lalu menyebutkan shalat, puasa dan ijtihatnya. Para malaikatpun mengurangi cambukannya hingga hanya sepuluh kali. Laki-laki tersebut sekali lagi memohon. Para malaikat mengabulkan hingga dikurangi menjadi satu cambukan saja. Para malaikatpun mencambuk laki-laki tersebut satu kali saja hingga membuat kuburannya berkobaran api dan membuatnya pingsan. Saat sadar, laku-laki tersebut bertanya, ‘Kenapa kalian mencambukku sekeras itu?‘ Mereka menjawab, ‘Dulu engkau pernah kencing dan melaksanakan shalat tanpa berwudlu. Engkau juga pernah mendengar seseorang meminta tolong karena dizalimi namun tidak engkau tolong. Meninggalkan jihad di jalan Allah Miqdam bin Ma’dikarib pernah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, “Di mata Allah, orang yang mati akan melampaui enam balasan, yaitu dosanya diampuni saat itu juga, diperlihatkan tempat kembalinya di surga, dijauhkan dari siksa kubur, diselamatkan saat datang goncangan terbesar (hari kiamat), dipakaikan mahkota kehormatan yang mana satu permata dari mahkota tersebut melebihi harga dunia seisinya dan akan dikaruniai istri sebanyak tujuh puluh istri dari wanita-wanita tercantik serta tujuh puluh sanak saudaranya akan mendapatkan pertolongan.“ Tabrani dan lainnya meriwayatkan dari Abu Ayyub ra bahwa Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang pergi menghadap musuh Allah, bersabar hingga terbunuh atau menang, maka tidak akan mendapatkannya siksa kubur.“ Sebuah riwayat dari Salman ra bahwa Rasulullah pernah bersabda, “Berperang selama satu malam itu lebih baik daripada berpuasa dan shalat malam satu bulan. Jika terbunuh, maka amal perbutannya akan terus mengalir, rezekinya juga akan terus dialirkan dan selamat dari siksa kubur.“ Berbagai macam siksa kubur, Dipukul dengan palu besi atau yang lain Diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda, “….Sementara orang munafik dan kafir akan mengatakan seperti yang dikatakan oleh orang-orang.‘ Sang malaikat berkata, ‘Engkau tidak tahu dan tidak pernah mau tahu.‘ Sang malaikat lalu menghantamkan sebuah palu besi tepat di antara kedua telinganya hingga menjerit kencang, yang mana seluruh alam mendengar kecuali jin dan manusia.“ (HR. Bukhari) Ibu Jarir mengutip sebuah cerita yang diriwayatkan oleh Asbath dari Sadi, “Barra‘ pernah menjelaskan bahwa jika seseorang kafir telah dikuburkan, seekor binatang akan mendatanginya. Kedua matanya seperti panci yang terbuat dari tembaga. Binatang tersebut datang membawa sebuah tiang besi untuk dipukulkan kea rah kedua pundak orang tersebut hingga menjerit-jerit. Tidak ada satu makhlukpun yang mendengar teriakannya kecuali jinn dan manusia.“ Dikelilingi oleh ular dan kalajengking Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah bersabda, “Tahukah kalian tentang apa ayat di bawah ini diturunkan, ‘Dan barangsiapa berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. (Thaha : 124) Apakah kalian tahu apa yang disebut penghidupan yang sempit?“ Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasulullah lebih tahu. “ “Siksaan oraang kafir di alam kubur. Demi Dzat yang mengusai diriku, sungguh orang kafir itu akan diselubungi oleh 99 ular naga. Tahukah kalian bagaimanakah ular naga itu ? Ia adalah 99 ular, setiap ular mempunyai tujuh kepala. Mereka mendesis-desis pada bagian tubuh orang kafir tersebut, mematok dan mencabik-cabik hingga hari kiamat.“ Diiwayatkan oleh Aisyah ra Rasul pernah bersabda, “Dua ekor ular akan dikirim kepada orang kafir. Satu ekor datang dari arah kepala, yang lain dari arah kedua kaki. Keduanya memotong-motong dengan buas. Setiap kali habis, jasadnya kembali lagi seperti semula hingg datang hari kiamat.“ (HR. Ahmad bin Hambal) Ibnu Abi Syaibah mengutip hadits yang diriwayatkan ashim dari Zarr, dari Ibnu Mas’ud ra bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, “…Sedangkan orang kafir akan didatangi malaikat dalam kuburannya dan ditanya tiga kali, “Siapa engkau?“ Dia menjawab, “Tidak tahu.“ Malaikat berkata tiga kali juga, “Tidak tahu.“ Beberapa saat kemudian ruang kuburnya menghimpit hingga tulang rusuknya tidak beraturan atau terkumpul, ular-ular lalu didatangkan dari samping kubur, lalu mencaplok dan melahapnya. Setiap kali tercengang dan menjerit, sebuah pukulan besi atau api menghantam dan dibukakanlah sebuah pintu neraka untuknya. Kepala mayit diremukkan dengan batu lalu rahangnya dibelah Dar Samurah bin Jumdub bahwa Rasulullah pernah bersabda, “Malam ini aku bermimpi melihat dua orang laki-laki menggandeng tanganku. Keduanya membawaku ke tanah suci. Ternyata ada seorang laki-laki sedang berdiri dengan memegang sebuah besi pengait. Laki-laki tersebut memasukkan besi yang dipegangnya ke dalam rahangnya hingga tembus ke leher belakang. Kemudian melakukan hal yang sama pada rahang satunya. Kemudian rahangnya terkumpul lagi dan kembai utuh, lalu laki-laki tersebut memasukkan besinya lagi. Aku bertanya, “Siapa orang ini?“ Keduanya berkata, ‘Mari pergi!‘ Kamipun pergi hingga menemukan seorang laki-laki yang terbaring disangga dengan leher belakang dan laki-laki lain berdiri dengan kepalanya di suatu padang pasir, kemudian membenturkan kepalanya ke batu hingga terlepas. Laki-laki tersebut pergi mengambil kepalanya. Begitulah, kepalanya kembali menyatu dan lagi-lgi dia benturkan kepalanya. Akupun bertanya, ‘Siapakah orang ini ?’ Keduanya menjawab, ‘Mari pergi!‘ Kami pergi hingga mendapat sebuah bejana seperti peci besar, yang bagian dasarnya sempit dan bawahnya luas. Dari bawah, api terus menyala. Setiap kali bejana tersebut mendekat, orang-orang yang berada di dalamnya pergi ke atas hingga hampir keluar. Namun, jika apinya padam, mereka kembali lagi. Dalam bejana tersebut ada beberapa orang laki-laki dan perempun dalam keadaan telanjang. Akupun bertanya, Siapa mereka ini?“ Keduanya berkata, ‘Mari pergi!‘ Kamipun pergi hingga sampai pada sebuah sungai darah. Dii tengah-tengah sungai tersebut ada seorang laki-laki berdiri – seperti Yazid dan Wahab bin Jarir dari Jarir bin .Hazim-sementara di pinggir sungai ada juga seorang laki-laki memegang sebuah batu. Kemudian dia menghadap ke arah laki-laki yang berada di tengah-tengah sungai tersebut. Saat hendak keluaar, laki-laki tersebut melempar batu ke arah mulutnya. Kemudian balik lagi ke tengah. Setiap kali hendak keluar dari sungai, laki-laki yang berada di tepi sungai, melemparnya dengan batu hingga kembali dan seterusnya. Akupun bertanya, Siapakah orang ini?“ Keduanya berkata, ‘Mari pergi!‘ Kamipun pergi hingga sampai ke sebuah taman hijau. Di sana ada sebuah pohon besar. Dipangkal pohon tersebut ada seorang laki-laki tua dan beberapa anak kecil. Dari dekat pohon tersebut muncul seorang laki-laki memegang sebuah obor. Keduanya lalu membawaku ke atas pohon, lalu memasukkan ke sebuah ruangan yang belum pernah aku lihat tempat yang lebih indah dari ruangan tersebut. Di sana ada beberapa laki-laki tua, anak-anak muda, wanita-wanita dan anak-anak. Keduanya lalu membawaku keluar dan pergi ke atas pohon itu lagi. Kemudian keduanya membawaku masuk ke sebuah ruangan yang lebih bagus dan indah. Di sana ada beberapa laki-laki tua dan anak-anak muda. Aku berkata, ‘Kalian berdua telah mengajakku berkeliling semalaman. Beritahukan apa yang sebenarnya aku lihat tadi‘ Keduanya menjawab, ‘Ya‘. Orang yang membelah rahangnya tadi adalah pendusta. Dia selalu berkata dusta.. Dia akan menanggung siksanya hingga setinggi angkasa dan akan terus melakukannya sampai hari kiamat. Sementara orang yag engkau lihat membenturkan kepalanya adalah orang-orang yang diberi ilmu Al-qur’an oleh Allah namun malah tidur di waktu malam dan tidak mengamalkannya di waktu siang. Dia akan terus membenturkan kepalanya hingga hari kiamat. Orang-orang yang kau lihat dalam bejana tadi adalah orang-orang yang suka berzina. Orang yang kau lihat di sungai tadi adalah pemakan riba. Laki-laki tua yang kau lihat di bawah pohon tado adalah Ibrahim, sedangkan anak-anak yang ada di sekitarnya adalah umat manusia dan orang yang memegang obor adalah malaikat penjaga neraka. Ruangan pertama yang kau masuki adalah tempat berkumpulnya orang-orang yang beriman, sedangkan ruangan ini adalah tempat berkumpulnya syahid syuhada‘. Aku adalah Jibril dan ini adalah Mikail. Jadi, lihatlah ke atas !‘ Akupun melihat ke atas. Ternyata, di atasku ada tempat seperti awan. Keduanya berkata, ‘Ini adalah tempatmu. Aku berkata, ‘biarkan aku masuk!‘ Keduanya berkata, ‘Umurmu belum habis. Jika sudah saatnya, engkau pasti akan memasukinya.‘ Abu Khaldah juga meriwayatkan hadits ini dari Abu Hazim dari Samurah bahwa Rasulullah saw mengatakan, “Aku berkata, nah kalau yang berenang di sungai darah tadi siapa?“ Sang malaikat berkata, ‘Dia adalah orang yang makan riba dan itulah makanannya hingga kelak tiba hari kiamat.‘ Aku bertanya lagi, ‘Kalau orang yang membenturkan kepalanya?“ Dia menjawab, ‘Itu adalah orang yang belajar Al-Qur’an lalu hanya tidur di malam hari hingga melupakan pelajarannya, tanpa membacanya sedikitpun. Setiap kali kepalanya akan putus, malaikat menempelkannya lagi hingga hari kiamat nanti dia tidak akan dibiakan tidur.“ Ruang kubur menghimpit mayit hingga tulang rusuknya berantakan Diriwayatkan oleh Aisyah, Rasulullah bersabda, “Kuburan itu mempunyai himpitan. Seandainya ada seseorang yang selamat dari himpitan tersebut pasti Sa’ad bin Mu’adz akan selamat.“ Rasulullah pernah berkata kepada Sa’ad yang sedang dikubur. “Maha suci Allah karena seorang hamba saleh ini, yang mana arsy Dzat yang Maha Pemurah pun bergetar, pintu-pintu langit dibukakan untuknya, ruang kuburannya telah disempitkan, lalu Allah melonggarkan kembali.” Hudzaifah pernh bercerita, “Kami pernah bersama Rasulullah Ketika Zainab binti Rasulullah meninggal. Rasulullah tampak bersedih. Beberapa hari kemudian, beliau sudah kelihatan biasa. Kami bertanya, “Rasulullah, kami telah melihat engkau tidk seperti biasa !“ Rasulullah saw menjawab, “Aku teringat Zainab dan sifat lemahnya serta himpitan kuburan. Memang kuburannya telah meringankan himpitan. Meski begitu, ia tetap saja menghimpitnya hingga kedua matanya cekung.“ Ada yang menceritakan bahwa himpitan kubur itu adalah ibunda anak Adam, yang darinya mereka diciptakan. Selama beberapa waktu, mereka telah diciptakan. Selama beberapa waktu, mereka telah meninggalkan sang ibunda. Saat anak-anaknya dikembalikan, kuburanpun mendekapnya seperti dekapan sang ibunda yang lama ditinggalkan anaknya, lalu kembali. Barangsiapa yang taat kepada Allah, sang ibunda akan mendekapnya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Dan barang siapa yang tidak taat, maka sang ibunda akan mendekapnya dengan keras karena marh lantaran perintah Allah. Siksa bagi orang yang suka makan harta anak yatim Rasulullah bersabda, “Di hari kiamat nanti, Allah akan membangkitkan suatu kaum dari kuburan mereka dengan mulut terbakar api.“ Salah seorang sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?“ Rasulullah menjawab, “Apakah engkau belum pernah tahu bahwa Allah swt telah berfirman dalam QS. An-Nisaa‘ : 10, Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).“ (HR. Ibnu Hibban) Dari Abu Sa’id al-Khudri ra bahwa Rasulullah bercerita saat malam Isra’nya sebagai berikut, “Aku meihat-lihat. Ternyata ada suatu kaum yang mempunyai bibir seperti unta. Sementara ada seseorang yang ditugaskan untuk menarik bibir mereka tersebut, lalu meletakkan sebuah batu api dalam mulut mereka. Tiba-tiba, batu tersebut ditelankan ke dalam perut mereka hingga keluar dari bagian belakang. Mereka berteriak-teriak. Aku pun bertanya, ‘Jibril, siapa mereka ini?‘ Jibril menjawab, ‘Orang-orang yang serin makan harta anak yatim dengan serakah.“ Siksa paraa da’i yang tidak mengamalkan nasehat sendiri Abu Hurairah ra pernah meriwayatkan tentang hadits isra’ bahwa Rasulullah saw telah melihat suatu kaum yang memotong lidah dan mulut mereka dengan gunting besi. Setiap kali dipotong, lidah-lidah mereka kembai utuh seperti semula. Tidak ada waktu sebentarpun bagi mereka untuk berhenti. Rasulullah bertanya tentang identitas mereka. Sang malaikat menjawab bahwa mereka adalah para khatib fitnah. Imam Bukhari dan Muslim pernah juga meriwayatkan sebuah hadits dari Usamah bin Zaid yang mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘Kelak di hari Kiamat, ada seseorang yang didatangkan lalu dilemparkan ke neraka. Seisi perutnya tiba-tiba keluar dalam neraka. Laki-laki tersebut berputar-putar seperti halnya seekor keledai yang berputar-putar di padang rumputnya. Para penghuni neraka kemudian berkumpul dan bertanya, ‘Kenapa engkau ini ?’ Bukankah engkau dulu selalu memerintahkan kami untuk mengerjakan kebaikan dan melarang kami mengerjakan kemunkaran ?’ Lak-laki tersebut menjawab, ‘Aku pernah memerintahkan kalian untuk mengerjakan kebaikan namun aku sendiri tidak mengerjakannya. Aku juga melarang kalian untuk tidak mengerjakan kemungkaran namun aku sendiri mengerjkanny. » (HR. Bukhari).

Tidak ada komentar:

TASBIH AJIAN JARAN GOYANG VERSI LEAX

buka mata bathin

TASBIH JALBUR RIZQI/GUNUNG HARTA